H.
Saebun pengrajin sepatu bermerek NC
Masyarakat
Pengrajin Punya Potensi Besar
KABUPATEN TANGERANG—Di tengah tengah
persaingan pasar bebas yang didominasi oleh berbagai produk yang
datangnya dari
luar, ternyata masih ada sekelompok masyarakat yang mampu persaing
memberikan kontribusi besar terhadap kondisi
perekonomian pada masyarakat kita.
Sekelompok
masyarakat
yang bergabung dalam Asosiasi Pengrajin Tangerang (APTA) misalnya,
dalam mengarungi perjalanannya di kancah dunia kerajinan pembuatan
sepatu,
sampai saat ini sudah mampu menembus pasar lokal, bahkan nasional. Dan
tidak
menutup kemungkinan, untuk ke depan APTA akan mampu menembus pasar
internasional.
Seperti
usaha
pembuatan sepatu milik H. Saebun—pengusaha kerajinan asal Pasir Bolang
Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang yang telah mempunyau merek
dangang
dengan lebel NC ini, sampai saat ini produk sepatunya telah mampu
memenuhi
kebutuhan pasar di wilayah Banten, Jakarta, Surabaya, Bali, Makasar,
Palembang
serta Bandung. Tak hanya itu saja, dalam sumbangsihnya mengangkat
ekonomi
kerakyatan, perusahaan kerajinan sepatunya juga telah menyerap sekitar
500 karyawan.
Saat
AMUNIS bertandang ke lokasi tempatnya memproduksi sepatu, laki-laki
empat
puluhan tahun yang juga tokoh dan sesepuh APTA Tigaraksa ini menuturkan,
bahwa
saat ini ia telah mempersiapkan produknya untuk menembus pasaran
internasional.
”Meskipun modal runing, tapi sudah
siap export” katanya. (agw)
Umar
Dana Defelopment Center CV. Cikupa Inti Rubber
Echimos Jadi Tuan Rumah di Negeri Sendiri
KABUPATEN TANGERANG—Asosiasi
Pengrajin Tangerang (APTA) merupakan wadah atau organisasi yang menjembatani
para pengrajin di wilayah Kabupaten Tangerang—yang dalam perjalanannya sejak 2008
lalu telah menghasilkan berbagai produk—sandal, sepatu serta tas—yang mampu
memenuhi kebutuhan pasar lokal maupun nasional, yang mencakup Pulau jawa,
Sumatera, Kalimantan, Bali, Makasar sampai Irian Jaya.
Seperti
usaha yang dirintis oleh K. Endang Sulaiman dan M. Dahlan ini. Dalam duel
usahanya di bidang pembuatan sepatu yang dirintisnya, sampai saat ini telah
mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di berbagai belahan nusantara. Tak sekadar
menciptakan lapangan kerja di bidang pemasaran saja, melalui payung usahanya
yang bernaung di bawah CV. Cikupa Inti Rubber ini juga telah mampu menyerap
kurang lebih lima ratus karyawan. Patut diacungi jempol memang, dari keuletan
serta kerja kerasnya, produk sepatu yang diberi lebel Echimos ini bisa diterima
oleh masyarakat dan mampu menjadi tuan rumah di negeri sendiri.
Tak
hanya itu saja, untuk memperluas marketing
dan maju bersaing dalam pasar bebas—baik lokal maupun nasional—Echimos juga
telah mempersiapkan diri untuk bersaing di kancah pasar internasional. Saat
AMUNISI bertandang ke bengkel pembuatan sepatu berlebel Echimos ini,
Defelopment Center Penentu sepatu dari staf sempel sampai produk louncing, Umar
Dahlan mengatakan, bahwa Echimos sudah mampu bersaing di dunia internasional,
bahkan produk buatan pengrajin asal Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang ini
seharusnya sudah bisa memenuhi kebutuhan export. (agw/wid)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar