Jumat, 23 Desember 2011

APTA

 H. Saebun pengrajin sepatu bermerek NC

Masyarakat Pengrajin Punya Potensi Besar

KABUPATEN TANGERANG—Di tengah tengah persaingan pasar bebas yang didominasi oleh berbagai produk yang datangnya dari luar, ternyata masih ada sekelompok masyarakat yang mampu persaing memberikan kontribusi besar terhadap kondisi perekonomian pada masyarakat kita.
Sekelompok masyarakat yang bergabung dalam Asosiasi Pengrajin Tangerang (APTA) misalnya, dalam mengarungi perjalanannya di kancah dunia kerajinan pembuatan sepatu, sampai saat ini sudah mampu menembus pasar lokal, bahkan nasional. Dan tidak menutup kemungkinan, untuk ke depan APTA akan mampu menembus pasar internasional.
Seperti usaha pembuatan sepatu milik H. Saebun—pengusaha kerajinan asal Pasir Bolang Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang yang telah mempunyau merek dangang dengan lebel NC ini, sampai saat ini produk sepatunya telah mampu memenuhi kebutuhan pasar di wilayah Banten, Jakarta, Surabaya, Bali, Makasar, Palembang serta Bandung. Tak hanya itu saja, dalam sumbangsihnya mengangkat ekonomi kerakyatan, perusahaan kerajinan sepatunya juga telah menyerap sekitar 500 karyawan.
Saat AMUNIS bertandang ke lokasi tempatnya memproduksi sepatu, laki-laki empat puluhan tahun yang juga tokoh dan sesepuh APTA Tigaraksa ini menuturkan, bahwa saat ini ia telah mempersiapkan produknya untuk menembus pasaran internasional. ”Meskipun modal runing, tapi sudah siap export” katanya. (agw)



Umar Dana Defelopment Center CV. Cikupa Inti Rubber

Echimos Jadi Tuan Rumah di Negeri Sendiri

KABUPATEN TANGERANG—Asosiasi Pengrajin Tangerang (APTA) merupakan wadah atau organisasi yang menjembatani para pengrajin di wilayah Kabupaten Tangerang—yang dalam perjalanannya sejak 2008 lalu telah menghasilkan berbagai produk—sandal, sepatu serta tas—yang mampu memenuhi kebutuhan pasar lokal maupun nasional, yang mencakup Pulau jawa, Sumatera, Kalimantan, Bali, Makasar sampai Irian Jaya.
Seperti usaha yang dirintis oleh K. Endang Sulaiman dan M. Dahlan ini. Dalam duel usahanya di bidang pembuatan sepatu yang dirintisnya, sampai saat ini telah mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di berbagai belahan nusantara. Tak sekadar menciptakan lapangan kerja di bidang pemasaran saja, melalui payung usahanya yang bernaung di bawah CV. Cikupa Inti Rubber ini juga telah mampu menyerap kurang lebih lima ratus karyawan. Patut diacungi jempol memang, dari keuletan serta kerja kerasnya, produk sepatu yang diberi lebel Echimos ini bisa diterima oleh masyarakat dan mampu menjadi tuan rumah di negeri sendiri.
Tak hanya itu saja, untuk memperluas marketing dan maju bersaing dalam pasar bebas—baik lokal maupun nasional—Echimos juga telah mempersiapkan diri untuk bersaing di kancah pasar internasional. Saat AMUNISI bertandang ke bengkel pembuatan sepatu berlebel Echimos ini, Defelopment Center Penentu sepatu dari staf sempel sampai produk louncing, Umar Dahlan mengatakan, bahwa Echimos sudah mampu bersaing di dunia internasional, bahkan produk buatan pengrajin asal Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang ini seharusnya sudah bisa memenuhi kebutuhan export. (agw/wid)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar